GANJAR PELAYAN RAKYAT, BUKAN PETUGAS PARTAI

Dalam kegiatan kuliah umum di Universitas Indonesia yang mendatangkan Ganjar Pranowo, ada banyak hal unik. Misalnya soal sambutan mahasiswa UI yang luar biasa terhadap Ganjar. Ada juga soal paparan dan tanggapan Ganjar yang sangat menguasai materi.

Penampilan Ganjar sangat memukau dan inspiratif. Aura kepemimpinannya terpancar jelas.

Bahkan dalam sesi tanya jawab, Ganjar dengan tenang menhelaskan soal sebutan petugas partai. Pertanyaan itu diajukan olej seorang mahasiswa bernama Noval. Dengan berapi-api Noval menanyakan, apakah jika jadi Presiden nanti Ganjar akan jadi pelayan rakyat atau oetugas partai?

Yang unik, Noval mengaku telah mengagumi Ganjar sejak lama. Maklum saja, Ganjar sangat terkenal di media sosial. Dia menjadi idola bagi anak-anak muda. Begitu juga dengan Noval. Tapi kekaguman itu mulai mendapat tantangan, saat mendengar sebutan partai. Noval kecewa idolanya hanya sebatas seorang petugas partai.

Pertanyaan yang tajam dari Noval itu dijawab dengan tegas oleh Ganjar. Dia adalah kader PDIP. Itu fakta yang tak terbantahkan. Tapi sebagai pejabat publik dia adalah pelayan masyarakat, bukan petugas partai. Menjadi gubernur atau presiden itu bukan leyugas partai, tapi pelayan masyarakat. Fokusnya melayani rakyat.

Ganjar juga meminta Noval dan mahasiswa yang lain melakukan riset tentang dirinya. Sejak dulu, tidak ada satupun kebijakannya yang dilakukan untuk kepentingan partai. Semua kebijakannya semata-mata dilakukan untuk rakyat.

Bahkan Ganjar juga menceritakan soal peristiwa sebelum dia ditunjuk jadi capres oleh PDIP. Sesama kader PDIP menyerangnya. Ganjar menyebut itu sebagai dinamika politik. Dan itu menjadi bukti bahwa tidak ada yang diistimewakan dalam PDIP.

Istilah petugas partai muncul sejak zaman Jokowi. Saat itu Jokowi juga disebut sebagai petugas partai. Banyak orang yang kemudian salah paham dengan istilah tersebut. Maksud petugas partai di sana adalah kader yang menerima mandat dari partai. Seseorang yang diberikan tugas khusus oleh partainya untuk menduduki jabatan tertentu.

Pada dasarnya, semua kader PDIP adalah petugas partai. Termasuk ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Jadi petugas partai itu bukan pelayannya partai, tapi kader yang mendapatkan mandat dari partai untuk kepentingan masyarakat.

Istilah petugas partai itu kemudian digoreng ke mana-mana. Orang-orang menafsiri istilah itu dengan sangat liar. Mereka menganggap petugas partai adalah pesuruh partai. Padahal bukan begitu maksudnya.

Dalam kesempatan kuliah umum itu, Ganjar menjelaskan dengan baik tudingan miring soal istilah petugas partai. Dengan tegas dia menjelaskan, pejabat publik bukan petugas partai, tapi pelayan masyarakat.

Penjelasan itu mestinya telah cukup untuk menangkis tuduhan yang beredar selama ini. Ganjar adalah kader PDIP, yang diberi tugas untuk melayani masyarakat. Baik sebagai gubernur Jawa Tengah selama dua periode, atau sebagai presiden nantinya.

Komentar