2023 Indonesia Resesi?

Banyak yang bilang, tahun 2023 ini adalah tahun yang keras. Bahkan lembaga keuangan dunia, IMF, meramalkan bahwa tahun 2023 ini adalah puncak gelombang resesi di seluruh dunia. Bukan hanya IMF, orang-orang terkaya dunia seperti Elon Musk dan Jeff Bezos juga mengingatkan supaya semua orang hati-hati karena tsunami resesi ekonomi akan ada di puncaknya tahun 2023 ini.

Ramalan mereka bukan ramalan seperti dukun ya, tapi berdasarkan perhitungan dan kenyataan yang terjadi di banyak dunia. Sejumlah negara sudah masuk krisis ekonomi seperti Srilangka dan Pakistan. Bahkan di tahun 2022, sudah ada 16 negara yang mulai jadi pasien IMF dan 23 negara lain antri untuk berhutang. Ini menunjukkan bahwa ekonomi dunia melambat akibat daya beli masyarakat dunia turun dan jurang kemiskinan yang semakin lebar.

Penyebabnya ada beberapa. Salah satunya adalah pasca pandemi, dimana selama 2 tahun pandemi banyak orang bangkrut dan jatuh miskin. Yang miskin tambah miskin karena mereka tidak bisa bertahan hidup tanpa bantuan sosial. Kalau orang sudah miskin, bagaimana mereka bisa beli barang-barang ? Kalau barang-barang ga ada yang beli, sudah pasti produksi juga barang akan turun. Dan kalau produksi barang turun, pabrik akan bangkrut dan tutup dan ribuan orang juga kehilangan pekerjaan. Tambah lagi orang miskin yang harus dikasih makan.

Situasi ekonomi tambah parah ketika terjadi perang Rusia dan Ukraina yang belum selesai sampai sekarang. Meskipun yang perang dua negara, tapi dampak ekonominya luar biasa. Eropa mulai gemetaran, karena ulahnya ikut-ikutan mendukung Ukraina di perang, sehingga mereka kelewatan dengan membekukan uang Rusia, akhirnya dibalas oleh Rusia dengan menutup keran gas alamnya ke Eropa. Ya jelas Eropa kalang kabut karena 40 persen gas di Eropa itu impor dari Rusia.

Akibatnya apa ? karena langkanya gas, harganya pun naik tinggi. Karena naik, maka harga barang-barang dan kebutuhan juga ikut naik. Itulah yang dinamakan inflasi.

Bayangkan, sudah orang banyak yang gak mampu beli barang, di sisi lain harga barang juga naik tinggi. Makin gak kebeli tuh barang, dan makin turun produksi barang. Dampak sistemik ekonomi dunia akibat perang Rusia Ukraina inilah yang mengerikan, karena semakin miskin orang Eropa maka daya beli mereka terhadap produk dari negara lain, termasuk dari Indonesia, akan berkurang. Akibatnya nilai ekspor turun, karena negara pengekspor seperti Indonesia terpaksa harus kurangi produksinya. Bayangkan, ini terjadi di seluruh dunia.

Terus bagaimana Indonesia ? Apakah akan alami krisis ekonomi juga? Sudah pasti. Kalau dunia resesi, Indonesia juga pasti akan terimbas resesi. Gak mungkin lolos. Hanya, untungnya kita punya bantalan supaya di resesi ekonomi kali ini, jatuhnya gak begitu keras dan bikin kita pingsan.

Salah satu faktor yang membuat Indonesia akan bertahan di resesi ini adalah UMKM. Indonesia ini bagusnya banyak pengusaha kecilnya. Mulai pedagang gorengan, warung tegal, sampai pedagang kopi yang naik sepeda dan dagang di pinggir-pinggir jalan. Meskipun hasil mereka terlihat kecil, tapi kalau digabungkan hasil seluruh pedagang UMKM di seluruh Indonesia, hasilnya sangat besar. Inilah yang akan menyelamatkan Indonesia dari resesi, persis seperti ketika Indonesia juga selamat di resesi tahun 1998.

Mungkin pedagang besar atau konglomerat banyak yang rontok, tapi pedagang kecil tetap jalan. Dari para pedagang kecil inilah uang berputar. Mereka saling belanja sehingga hasil dari belanja itu bisa buat makan. Produksi tetap berjalan karena ada yang beli. Meski ekonomi di dunia berantakan, tapi ekonomi dalam negeri tetap bertahan. Ekonomi itu seperti aliran darah yang tidak boleh berhenti dan harus terus mengalir, kalau tidak kita akan mati.

Dan apa yang sudah dilakukan Jokowi dengan membangun infrastuktur dimana-mana, itu juga menyelamatkan Indonesia. Dengan terbangunnya infrastruktur, maka ekonomi di daerah pun ikut terbangun. Orang punya akses buat jualan. Semakin banyak daerah terbangun, semakin banyak UMKM baru muncul dan ini seperti aliran darah baru yang bisa membuat nafas kita lega. Ditambah jumlah penduduk Indonesia yang sangat banyak, terbanyak ke 4 dunia, membuat kita masih bisa saling berdagang satu sama lainnya di dalam negeri, tanpa terpengaruh dengan masalah di luar negeri.

IMF sendiri mengakui itu, bahwa Indonesia adalah lilin terang dari buruknya perekonomian dunia di tahun 2023. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia, meski lambat, tapi di ramal tidak akan merusak seluruh pondasi ekonomi kita. Yang menyelamatkan kita adalah ekonomi rakyat yang dibangun oleh Jokowi, beda banget dengan ekonomi konglomerat yang dulu dibangun Soeharto yang sekali rontok, maka rontok semua pondasi ekonomi kita.

Karena itu, berfikirlah untuk jadi pedagang, meskipun itu hasilnya jauh dibandingkan pekerja kantoran. Karena pekerja kantoran bisa dipecat ketika perusahaannya ambruk, tapi pedagang UMKM tetap bertahan meski dunia yang sedang ambruk.

Markidang, Mari kita berdagang.

Komentar