KKB di Papua Itu Pengecut

Menonton video KKB di Papua yang menyiksa driver ojek sampai dia kehilangan nyawa, itu sangat menjijikkan.

KKB itu singkatan dari Kelompok Kriminal Bersenjata.

Istilah KKB digaungkan untuk menghindari mereka pakai nama Papua di belakang organisasi mereka seolah mereka itu mewakili seluruh warga Papua untuk memisahkan diri dari NKRI.

Miriplah dengan gerombolan kadrun yang selalu memakai nama “Islam” untuk kejahatan mereka, seolah mereka mewakili agama Islam di Indonesia.

KKB itu pengecut. Pecundang. Mereka hanya berani pada warga sipil yang tidak berdaya dan tidak bersenjata.

Yang mereka sasar itu kelasnya cuman para pekerja, driver ojek, sama penduduk setempat.

Mereka tidak berani berhadapan langsung dengan TNI. Korban-korban KKB itu juga random dan tidak efektif.

Dikira dengan menghajar warga sipil yang tidak bersenjata mereka mendapat simpati dari warga Papua? Salah.

Justru orang akan semakin jijik dengan kelakuan mereka yang pengecut itu, yang main keroyokan. Bahkan korban mereka juga ada yang pendeta, yang seharusnya mereka hargai karena posisi dan kehormatannya

Tapi pertanyannya, kenapa TNI dan Polri tidak mampu memberantas KKB yang secara senjata juga kalah jauh dari negara?

Kalau kita flashback perang Vietnam melawan Amerika di tahun 1970an, Amerika yang kuat persenjataannya saja terpaksa harus menyerah terhadap tentara Vietnam.

Itu karena pasukan Vietnam menerapkan konsep perang gerilya. Mereka sangat menguasai peta hutan di daerah mereka, sehingga mereka menguasai medan perang.

Sedangkan banyak tentara Amerika adalah orang-orang yang terbiasa dengan medan pertempuran di kota.

Dan pada akhirnya penguasaan medan pertempuran menjadi sangat penting untuk memenangkan pertarungan.

Begitu juga yang terjadi dengan KKB di mana mereka bahkan bisa hidup berbulan-bulan di dalam hutan Papua yang ganas. Mereka beradaptasi dengan sekitarnya, sehingga lebih mudah melarikan diri kalau posisi mereka ketahuan.

Yang kedua, KKB itu mendapat bantuan senjata dari banyak pihak, terutama dari negara luar yang ingin menguasai Papua.

Negara luar ini tahu kalau Papua itu adalah daerah yang kaya akan sumber daya alam. Karena itu mereka menggunakan KKB untuk membangun persepsi bahwa orang Papua ingin Papua memisahkan diri dari Indonesia.

Keberhasilan para negara luar itu di Timor Timur sehingga akhirnya Timor Timur memisahkan diri itu menjadi acuan bahwa pisahnya Papua dari Indonesia itu sangat memungkinkan.

Persenjataan yang dipasok ke KKB bisa jadi bukan dari luar, tetapi dari dalam negeri sendiri dengan membayar aparat pengkhianat yang lebih mementingkan uang daripada negeri.

Banyak oknum TNI dan Polri yang ditangkap karena menjual senjata dan amunisi kepada KKB. Dan kontak antara KKB dan para oknum aparat ini bahkan ada yang lewat pendeta juga.

Seperti kasus Pendeta Paniel Kogoya yang ditangkap karena menjual senjata api yang dia dapat dari oknum aparat ke KKB.

Pertanyaan besarnya adalah, apakah KKB itu bisa diberantas? Bisa. Tapi sulit banget dan waktunya tidak akan sebentar.

KKB di Papua tumbuh dari zaman Soeharto sebagai wujud perlawanan kepada rezim yang senang sekali mengeruk sumber daya alam Papua tetapi penduduk Papuanya tetap miskin.

Mereka, para penduduk Papua itu, bahkan di masa Soeharto tidak diberikan listrik, anak-anak mereka tidak diberi pendidikan yang layak, dan mereka tumbuh dari kekerasan yang dilakukan tentara pada masa Soeharto berkuasa.

Karena itulah, generasi sekarang dari KKB itu menjadi militan akibat pengalaman masa kecil mereka yang sangat pahit.

Dan apa yang dilakukan Jokowi itu sudah benar. Melawan KKB tidak bisa dengan senjata, karena semakin ditekan gerakan mereka akan semakin membesar.

Cara terbaik memberantas KKB adalah dengan membangun Papua menjadi lebih modern. Dengan pembangunan infrastruktur, maka pendidikan, kesehatan dan ekonomi mereka akan lebih terjamin.

Dan akan tumbuh generasi baru yang lebih terdidik yang akan membawa Papua itu menjadi lebih maju. Dan itu butuh puluhan tahun untuk merubahnya.

KKB sekarang sebenarnya semakin terjepit dengan pembangunan gila-gilaan di Papua yang dilakukan oleh Jokowi.

Mereka sudah tidak mendapat simpati lagi dari masyarakat Papua. Karena itulah mereka mencari perhatian dengan menyebar video kekejaman supaya mereka dibicarakan.

Itu strategi yang salah sekali karena membuat posisi mereka sebenarnya semakin terjepit dan kehilangan banyak simpati.

Doa dari saya, semoga aparat itu lebih tegas dan tidak ada korban jiwa lagi. Salam seruput kopi.

Komentar